Ajaran Buddha sekte Nichiren Shoshu (MNSBDI)

Ajaran Buddha sekte Nichiren Shoshu (MNSBDI) di Indonesia, semakin berkembang dari waktu ke waktu. Ajaran Sang Buddha Nichiren Daishonin ini merupakan inti ajaran Agama Buddha.
Untuk pertama kali, ajaran Buddha diperkenalkan oleh Bapak Senosoenoto (Alm) dan Ibu Keiko Senosoenoto (Alm). Mereka dikenal sebagai pembawa ajaran Buddha sekte Nichiren Shoshu di Indonesia.
Di artikel kali ini, kita akan membahas secara detail ajaran Agama Buddha sekte Nichiren Shoshu di Indonesia, yang merupakan bagian dari ajaran Buddha Mahayana.
Baca juga : Mematahkan Karma Diri Sendiri
Tapi sebelumnya, perlu kita ketahui terlebih dahulu sejarah munculnya Agama Buddha di dunia.
Sejarah Agama Buddha
Ajaran Agama Buddha pertama kali diperkenalkan oleh Sidharta Gautama atau dikenal juga dengan nama Buddha Sakyamuni. Pada sekitar 3000 tahun yang lalu di India, Sidharta Gautama meninggalkan istana untuk menemukan jalan kebahagiaan.
Buddha Sakyamuni pertama kali mencapai kesadaran sesungguhnya pada kehidupan kali ini, di bawah pohon Bodhi, ketika beliau berusia 30 tahun. Menurut pandangan Ajaran Buddha Nichiren Shoshu hal ini di sebut Si Jo Syokaku. Artinya baru pertama kali mencapai kesadaran sesungguhnya.
- Si : Baru pertama kali
- Jo : Mencapai
- Syokaku : Kesadaran sesungguhnya
Soal Si Jo Syokaku ini tertulis dalam Rol Pertama dari Sutra Avatamsaka. Kutipannya seperti berikut, “Waktu itu, ketika Sang Buddha berada di pertapaan Jakumetsu, Negeri Magadha dan mencapai Kesadaran Sesungguhnya."
Pada waktu itu, Buddha Gautama atau disebut juga dengan nama Buddha Sakyamuni, membabarkan banyak sutra. Tapi baru dalam Sadharma Pundarika Sutra bab ke 2 dikatakan semua orang bisa mencapai kesadaran Buddha.
Ajaran Buddha Gautama
Dari sinilah ajaran Buddha disebut sebagai ajaran pencapaian kesadaran Buddha untuk seluruh mahkluk hidup. Inilah yang menjadi dasar pokok kitab suci Agama Buddha.
Dalam Sadharma Pundarika Sutra bab ke 16, Buddha Sakyamuni juga mengungkapkan pencapaian Kesadaran Buddha yang jauh di masa lampau. Hal ini disebut dengan Kuon Jitsu Jo.
- Kuon : Hitungan waktu yang menyatakan masa lampau yang amat jauh.
- Jitsu : Sesungguhnya
- Jo : Mencapai
Buddha Sakyamuni juga menyatakan bahwa Sadharma Pundarika Sutra adalah sutra terunggul diantara seluruh sutra yang telah, sedang, dan akan dibabarkan. Di masa yang akan datang, orang yang membabarkan sutra ini, akan mendapat rintangan yang besar.
Dalam Sadharma Pundarika Sutra bab ke 13 “Anjuran Untuk Mempertahankan” dikatakan bahwa pelaksana Sadharma Pundarika Sutra akan di caci maki dan dianiaya, diserang dengan tongkat dan pedang, dan berulang kali dibuang.
Pelaksana di masa akhir dharma adalah Bodhisatva Muncul Dari Bumi. Bodhisatva inilah yang mendapatkan pewarisan untuk menyebarluaskan Sadharma Pundarika Sutra di masa sekarang dan akan datang.
Dalam bab ke 23 “Baisyajarajaguru” dikatakan pada lima kali lima ratus tahun setelah kemoksaanku, Hukum ini akan tersebar luas ke seluruh dunia. (Hokekyo, hal. 539)
Kemunculan Nichiren Daishonin

2500 tahun kemudian, muncul Nichiren daishonin yang membabarkan Sadharma Pundarika Sutra dan mendapatkan penganiayaan, sesuai yang diramalkan Buddha Sakyamuni. Meski begitu, Nichiren Daishonin selalu memiliki impian untuk menyebarluaskan ajaran Nammyohorengekyo ke seluruh dunia dengan tujuan semua orang bisa bahagia.
Nichiren Daishonin memiliki sifat maitri karuna sejak awal mula. Sehingga tidak pernah tergoyahkan meskipun mendapatkan rintangan dan halangan dari siapapun. Bahkan alam semesta pun selalu melindungi beliau dari segala penganiayaan yang diberikan oleh pemerintah Kamakura pada waktu itu.
Nichiren Daishonin membabarkan hukum agung di masa akhir dharma dengan 5 aksara Nammyohorengekyo. Dalam bab Panjangnya Masa Hidup Sang Tathagata, dikatakan :
Ga hon gyo bo-Satsu do. Syo jo ju-myo. Kon yu mi jin. Bu bai jo syu.
Artinya “Sejak awal aku telah menjalankan pertapaan Kebodhisatvaan. Panjangnya masa hidup yang telah aku peroleh dari pertapaan Kebodhisatvaan yang aku laksanakan belumlah selesai saat ini. Namun masih akan terus berlangsung berkali lipat dari jumlah yang telah aku lewati.” (Hokkekyo, hal. 433).
Tujuan Ajaran Agama Buddha
Nammyohorengekyo adalah bibit Buddha. Hanya dengan Nammyohorengekyo yang bisa mewujudkan dunia Buddha pada orang-orang yang belum memiliki bibit Buddha. Nichiren daishoin adalah Buddha Pokok (Buddha Sebab Pokok).
Sebagai umat yang menganut Ajaran Buddha Nichiren Shoshu, kita harus menjalankan pelaksanaan pertapaan Bodhisatva yang Muncul Dari Bumi untuk mewujudkan kosenrufu. Dengan memiliki empat kekuatan hati kepercayaan dan pelaksanaan, pasti bisa mewujudkan impian kosenrufu.
Meskipun masing-masing aliran Agama Buddha memiliki tata cara ritualnya masing-masing, namun tujuan akhirnya adalah membuat orang lain bahagia. Itulah pentingnya memahami dasar dasar Agama Buddha secara benar dan mendalam, agar mendapat pemahaman yang benar.
Pada saat memperingati hari besar Agama Buddha, yaitu hari raya Waisak, seluruh aliran/sekte berkumpul bersama di Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Pada waktu perayaan tersebut, dapat kita lihat keberagaman cara berdoa Agama Buddha dari masing-masing sekte. Meski begitu, tujuannya adalah untuk mendoakan ketentraman bangsa dan negara serta kebahagiaan seluruh mahkluk hidup.
Nichiren Shoshu di Indonesia
Di Indonesia, Agama Buddha Nichiren Shoshu mulai dikenal sejak tahun 1950 yang dibawa pertama kali oleh Bapak Senosoenoto (Alm) dan Ibu Keiko Senosoenoto (Alm).
Seiring berjalannya waktu, aliran Nichiren ini menjadi sebuah lembaga dan dikukuhkan pada tanggal 11 september 2012 dengan nama Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI).
MNSBDI rutin mengadakan kegiatan untuk membina umat Buddha sekte Nichiren Shoshu. Ada kegiatan bulanan yang dilaksanakan di Kuil Myoganji, Megamendung, Bogor dan diikuti oleh umat Buddha dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini disebut Kensyu Gosyo, yaitu kegiatan untuk mempelajari gosyo (ajaran) dari Nichiren Daishonin).
Kegiatan umat Buddha
Selain kegiatan bulanan, ada juga kegiatan tahunan, seperti :
- HYPE (Hype Young and Profeional Event) kegatan ini diikuti anak muda usia produktif (profesional muda). Biasanya dilaksanakan pada bulan april atau mei.
- REACH (Ready to Take the Challenge) kegiatan ini diikuti anak muda usia sekolah dari SMP sampai mahasiswa. diselenggarakan setiap bulan juni atau juli pada waktu libur sekolah.
- WNR (Wahana Negara Raharja) kegiatan ini diikuti oleh seluruh umat dari seluruh Indonesia degan tujuan mendoakan ketentraman bangsa dan negara. diadakan setiap bulan oktober.
- OESIKI (peringatan meninggalnya Buddha Nichiren Daishonin) kegiatan ini diadakan di tingkat pusat dan tingkat daerah. diadakan pada buan november.
- IDEFEST (Indonesia Dream Festival) Kegiatan ini diperuntukkan bagi anak muda MNSBDI dalam bentuk kompetisi antar daerah. Berisi kompetisi band, tari, foto, film, kuliner, musikal movie, teater komedi, showchoir, sovolex, dan sport. diadakan setiap akhir tahun di Jakarta dan Megamendung.
Ada juga kegiatan pembinaan rutin di daerah yang dijalankan hampir setiap hari di vihara nichiren shoshu yang tersebar di seluruh Indonesia. Pandita selaku pimpinnan di masing-masing daerah melaksanakan tugas pembinaan dengan mengadakan pertemuan, kunjungan anggota, dan mengadakan kegiatan kensyu untuk kemajuan umat Buddha Nichiren Shoshu.
Seluruh vihara yang berada dibawah naungan Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia, memiliki nama seragam, yaitu Vihara Vimalakirti. Pemberian nama ini mengandung makna yang sangat mendalam. Saat ini, MNSBDI sedang bergiat untuk menyebarluaskan ajaran Buddha Nichiren Shoshu sampai ke Indonesia timur.